Pojok UMKM. Ketapang, InfoKetapang – Sehabis lebaran 1444 H, kang Deden, sapaan pemilik UMKM tahu Sumedang ini, membuka usaha Tahu Sumedang di Ketapang, tepatnya di Jl. DI Panjaitan.
Sebelumnya Deden yang dipanggil juga dengan Deden Berok yang hobi mancing udang berok ini buka usaha tahu Sumedang di Bali, dimulai tahun 2011.
Profesi ini ditekuninya sudah cukup lama. Berbekal dari keahliannya berjualan tahu Sumedang, menurutnya usaha ini dimotivasi oleh dorongan pemenuhan kebutuhan hidup.
“Mencari penghidupan dari bisnis tahu Sumedang di Ketapang menurut saya suatu peluang besar, karena saya lihat sangat jarang bahkan berangkali belum ada sebelumnya,” tutur Deden.
Untuk memulai usaha Tahu Sumedang di Ketapang, Deden harus merogoh kocek Rp. 7 juta sebagai modal pertama. Kemudian, untuk harian diperlukan modal rata-rata Rp. 500 ribu. Dengan harga jual perbuah Rp. 1000/biji, Deden dapat keuntungan bersih rata-rata perhari sebesar Rp. 200rb, jadi rata-rata satu bulan bisa mengantongi cuan Rp. 6 Juta bahkan bisa lebih.
“Saya mengambil tahunya dari Sukabangun Dalam, rata-rata tersedia 1200 buah, kebutuhannya sebenarnya lebih dari itu, makanya ini cukup menantang buat saya, bagaimana kedepannya saya ingin mengembangkan dengan memiliki pabrik sendiri, amin” ungkap Deden kepada tim redaksi infoketapang.
Tahu Sumedang, mengingatkan judul lagu yang dibawakan oleh “Japunisun” dan dicover oleh 3 Pemuda Berbahaya. Tahu ini berasal dari kabupaten Sumedang Jawa Barat, yang merupakan kuliner khas daerah ini.
Saat ini Deden tinggal di BTN Sepahale 2 Kalinilam. Tahu dengan brand “Tahu Crispy Dawai Tahu Sumedang” ini dibuka setiap hari mulai pukul 10 siang, dan tutup pukul 11 malam, jika lebih cepat habis bisa tutup pukul 10 malam. (JA)