Kisah Pemilik Kafe ‘Ruang Rindu’, Anak Tukang Bakso yang Bermental Entrepreneur

Kafe Ruang Rindu

Pojok UMKM. Ketapang, Infoketapang- Dari karyawan honorer sampai memiliki usaha Kafe Sendiri. Itulah perjalan Dwi Waluyo, pemilik kafe dengan brand “Kafe Ruang Rindu”, yang berlokasi di Jl. Gatot Subroto Desa Payak Kumang Kab. Ketapang, tepatnya didepan KOMPI.

Sosok Dwi Waluyo merupakan salah satu pengusaha muda yang tak mengenal lelah. Lahir dari keluarga yang sederhana, terus berusaha ‘banting tulang’ mengembangkan usaha yang dimilikinya.

Sedari kecil ia diajarkan oleh orang tuanya untuk berdagang. Setiap hari ia membantu ibunya yang membuka usaha bakso ‘gerobakan’ kaki lima yang dijajakan ke tempat-tempat ramai pembeli. Dwi kecil setiap hari sepulang sekolah kisaran pukul 15.00 wib ia membantu ibunya jualan bakso sampai dagangannya habis.

Semenjak Ayahnya meninggal dunia, ia menggantikan posisi sang ayah untuk membantu ibu berjualan.  Namun dibalik kesibukannya berjualan, ia tidak lupa akan pentingnya pendidikan. Melalui usaha tersebut ia bisa menyelesaikan pendidikan sampai perguruan tinggi yang ada di Ketapang. Biaya kuliah didapat dengan menyisihkan sedikit demi sedikit uang jajan yang didapatnya dari membantu sang ibu berjualan.

Kini Dwi menjalani dua profesi sekaligus, selain menjadi karyawan honorer sebagai staff TU dan operator Dapodik di RA Al-Ikhklas, ia juga bisa membuka usaha nya sendiri, yaitu usaha membuka kafe.

Kafe Ruang Rindu menyediakan kopi dan berbagai minuman lainnya, juga menjual makanan dan cemilan, diantaranya Bakso Bakar, Bakso Telur, Mie Tiau Goreng dan Nasi Lalap, selain itu tersedia  juga makanan ringan berupa Kentang Goreng, Pisang Goreng, dll.

Usaha kafe ini sudah ditekuninya sejak  2 tahun belakangan ini, sebelumnya ia juga pernah memulai usaha di bidang lain dan beberapa kali mengalami jatuh bangun, namun demikian hal itu tidak menyudutkan mental ‘enterpreneur’nya untuk berhenti, malah menjadikan kegagalan sebagai motivasi baginya untuk memulai usaha baru dengan perhitungan yang baik dan semangat yang baru.

Baca juga  Indosat dan NVIDIA Akan Bangun Pusat Kecerdasan Buatan (Indonesia AI Nation) di Solo

“Memiliki usaha sendiri lebih baik ketimbang bekerja dengan orang lain, selain itu juga menjadi pengusaha lebih memiliki hasil yang menjanjikan, sehingga bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga yang layak” ungkap Dwi kepada tim redaksi infoketapang.

Dengan memberanikan diri untuk menebok ‘celengan’nya dan meminta sedikit bantuan modal dari orang tuanya.

“Modal awal saya sekitar 40 juta untuk memulai usaha kafe ini” ungkap Dwi.

Dari modal awal tersebut, saat ini penghasilan perbulan yang ia dapat rata-rata Rp. 5 Juta perbulan.

Saat ini Dwi Waluyo tinggal di BTN Villa Kota Intan bersama istri dan kedua anaknya.

Dibalik kesibukannya sebagai karyawan honorer, dan tak  luput dari tanggung jawabnya sebagai tenaga honorer, ia terus mengembangkan usahanya. Kafe Ruang Rindu buka setiap hari dari pukul 09.00 wib, sampai pukul 23.00 wib, dengan dibantu istrinya. Istrinya mengelola kafe di waktu pagi, sementara Dwi menjatahkan diri mengelola kafe setelah pulang kerja sampai kafe tutup. (JA)