Oleh: M.Dzackie Elmubarak
Belakangan ini, generasi milenial menjadi istilah tren jaman now yang sering disebut generasi Y, yakni sekelompok orang yang lahir setelah generasi X, mereka lahir pada kisaran 1980 hingga 2000-an.
Seiring perkembangan revolusi industrialisasi, eksistensi generasi milenial berdampingan dengan canggihnya teknologi dan digitalisasi. Ini dapat terlihat pada hampir 85% waktu yang mereka miliki dalam sehari rela dihabiskan untuk menggunakan ponsel dengan sejuta aplikasi penunjangnya.
Dengan fakta dan realita bahwa Indonesia dihadapkan pada bonus demografis dengan peningkatan populasi generasi milenial, maka hal itu berdampak pada proses pembentukan dan perjalanan suatu peradaban.
Beban dan tanggung jawab generasi milenial dalam menentukan arah masa depan, seharusnya menjadi lebih terarah dengan segala kemudahan akses informasi saat ini.
Salah satu peranan penting yang bisa dilakukan dalam melaksanakan tanggung jawab tersebut ialah melalui dunia Politik.
Selama ini stigma mengenai politik sering dicitrakan sesuatu yang buruk, kotor dan penuh intrik, contohnya saja untuk mewujudkan hajat seseorang ataupun kelompok dalam mencapai tujuan yang dikehendaki, sering kali segala upaya dilakukan, bahkan bertentangan dengan norma dan nilai yang berlaku di masyarakat.
Akan tetapi, politik itu sebenarnya bukanlah sesuatu yang buruk, bahwa dalam kegiatan kita sehari – hari pun itu adalah aktifitas politik. Karena, politik itu adalah usaha untuk mencapai kehidupan yang baik.
Jikalau masih banyak paradigma sebagian orang yang menyatakan bahwa politik itu buruk, khawatir hal tersebut akan melebar dan membingkai pemikiran sebagian kalangan lain khususnya kalangan milenial sehingga sepakat bahwa politik itu tindakan yang kotor pula.
Dengan pola pikir open minded dan sikap kepedulian yang tinggi, generasi milenial diharapkan mampu merubah paradigma dan membentuk budaya politik yang lebih peka dalam menyampaikan ide-ide gagasan konstruktif terhadap permasalahan-permasalahan yang ada melalui digitalisasi. ■
Penulis adalah Ketua Bidang Politik dan Partisipasi Publik Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Kabupaten Ketapang