Ketapang, InfoKetapang – Viral di media sosial dugaan penganiayaan terhadap anak santri di salah satu Pondok Pesantren di kecamatan Benua Kayong Kabupaten Ketapang, pada hari Rabu (15/05/2024) lalu.
Atas kejadian tersebut pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi Ustadz H. Wahyu Islami, S.Pd.I mengatakan kejadian yang beredar di media sosial tersebut tidak benar.
“Apapun yang telah beredar video tentang pondok pesantren An-Nawawi itu tidak benar karena semua yang melakukan video itu baik pelaku maupun si korban adalah bukan daripada pengurus ataupun santri kami,” jelasnya saat mengklarifikasi melalui media mediktv Ketapang, Selasa (21/05/2024).
Ia menambahkan bahwa pelaku yang memukul dalam kejadian itu, yang telah membuat video dan juga merekam kemudian mempostingkan video tersebut di media massa.
“Pada kejadian itu santri kami dalam keadaan belajar hanya dua orang yang jaga gerbang dan mereka tidak mengetahui kejadian tersebut,” ungkap Ustadz Wahyu.
“Kami mendapat video kejadian ini setelah viral, ketika Kapolsek dan Dandim serta KPPAD datang ke pesantren baru kami mengetahui bahwa ada kejadian tersebut,” tambahnya menjelaskan.
Lebih lanjut, Dia juga menjelaskan bahwa yang memukul itu adalah salah satu keluarga santri yang menjenguk sepupunya yang ada di pesantren An-Nawawi, kemudian yang dipukul adalah orang luar biasa sering main dan lewat pesantren.
“Alhamdullilah keamanan Pondok Pesantren selama ini, baik-baik saja walaupun belum dipagar keliling kemudian dibelakang ada juga pintu gerbang,” ucapnya.
Selanjutnya Ustadz Wahyu menghimbau kepada masyarakat Kabupaten Ketapang khususnya semua pengasuh Pondok Pesantren untuk berhati-hati khususnya keamanan pesantren.
“Terutama kita sebentar lagi menerima santri baru, dalam menerima tamu jangan sampai kejadian seperti yang ada di pesantren kami terulang lagi. Kita harus lebih aktif lagi untuk menertibkan keamanan terutama didalam pesantren,” pesannya.
Kedua, Ia berharap kepada masyarakat Kabupaten Ketapang agar tidak menerima berita dimedia dengan mentah-mentah/ berita hoax kecuali mencari kebenaran berita tersebut.
“Terutama media sekarang ini, yang lagi beredar berita adanya pembullyan yang berada di Ponpes kami, sekali lagi itu saya nyatakan tidak ada pembullyan, berita yang beredar itu tidak benar,”pungkasnya.(wd)