Ketapang, Infoketapang. Kopi panas tetap dipesan walau cuaca panas. Demikian terlihat di salah satu warung kopi legendaris di kabupaten ketapang hari sabtu sore hari (6/5/2023). Warung kopi yang biasa orang menyebutnya ‘warung kopi mak nyah pencat’ menyediakan kopi hitam atau kopi susu yang banyak digemari para penggemarnya. Penelusuran Infoketapang bahwa perbincangan para pecinta kopi di warung kopi ini, banyak yang membicarakan tentang cuaca di ketapang yang begitu panas.
Salah satu pecinta kopi yang diwawancai tim redaksi infoketapang (tidak mau disebutkan namanya) mengatakan bahwa “Cuaca nin panas benar ye, adak mampu ak..” Perbincangan mengenai cuaca yang dirasakan saat ini begitu panas di kabupaten ketapang, sehingga ada beberapa orang yang merasa betul-betul kepanasan. Tim infoketapang juga merasakan panasnya cuaca di kabupaten ketapang saat ini.
Penelusuran tim redaksi infoketapang, dari laman BMKG (www.bmkg.go.id), diketahui suhu kabupaten ketapang pada sabtu ini (6/5/2023) di pagi hari keadaan berawan dengan suhu 26 °C, siang hari berawan dengan suhu 31 °C, dan malam hari cerah dengan suhu 27 °C.
Berdasarkan prakiraan suhu seminggu kedepan, BMKG memperkirakan hari rabu 10 Mei 2023 dan hari jum’at 12 Mei 2023, suhu akan berada maksimal 33 °C pada pukul 13.00 wib lebih panas dari hari ini (6/5/2023).
Menurut laman BMKG secara global di Indonesia, suhu mengalami trend kenaikan tiap tahunnya, data mulai dari tahun 1981-2018 suhu di Indonesia secara umum baik suhu minimum, rata-rata, dan maksimum mengalami tren yang bernilai positif dengan besaran yang bervariasi sekitar 0,03 °C setiap tahunnya sehingga dalam 30 tahun akan mengalami kenaikan sebesar 0,9 °C.
Tim redaksi infoketapang juga menelusuri tentang kenaikan suhu secara global di dunia dari laman Nasa (https://climate.nas.gov/vital-signs/global-temperature/), berdasarkan laman Nasa dari data tahun 1880 hingga 2022 terlihat terjadi kenaikan tren positif temperatur bumi.
Perubahan iklim bumi dalam jangka panjang ini telah menjadi penyebabnya. Menurut laman tersebut penyebab perubahan temperatur global ini dikarenakan: “Efek rumah kaca sangat penting bagi kehidupan di Bumi, tetapi emisi buatan manusia di atmosfer memerangkap dan memperlambat hilangnya panas ke luar angkasa. Lima gas rumah kaca utama adalah karbon dioksida, dinitrogen oksida, metana, klorofluorokarbon, dan uap air. Meskipun Matahari berperan dalam perubahan iklim di masa lalu, bukti-bukti menunjukkan bahwa pemanasan yang terjadi saat ini tidak dapat dijelaskan oleh Matahari” (https://climate.nas.gov/causes/)
Para ilmuwan mengaitkan tren pemanasan global yang diamati sejak pertengahan abad ke-20 dengan ekspansi “efek rumah kaca” oleh manusia, yaitu pemanasan yang terjadi ketika atmosfer memerangkap panas yang terpancar dari Bumi ke luar angkasa.
Kehidupan di Bumi bergantung pada energi yang berasal dari Matahari. Sekitar setengah dari energi cahaya yang mencapai atmosfer Bumi melewati udara dan awan menuju permukaan, di mana energi tersebut diserap dan dipancarkan dalam bentuk panas inframerah. Sekitar 90% dari panas ini kemudian diserap oleh gas rumah kaca dan dipancarkan kembali, memperlambat hilangnya panas ke ruang angkasa. (Spn)
You must log in to post a comment.