
Ketapang, InfoKetapang – Ditandai dengan penabuhan gendang tar, Pagelaran Seni Budaya Melayu (PSBM) Tahun 2025 yang digelar Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Ketapang resmi ditutup.
Kegiatan tersebut ditutup langsung oleh Wakil Bupati Ketapang Jamhuri Amir, SH di Balai Sungai Kedang Ketapang, pada Selasa (30/09/2025) Malam.
Kegiatan yang berlangsung selama 5 hari, dari tanggal 26 September sampai 30 September ini, menarik banyak perhatian masyarakat dengan berbagai lomba yang diadakan panitia.
Penutupan PSBM ini diawali dengan penyambutan Wakil Bupati Ketapang bersama Forkopimda serta rombongan dan tamu undangan lainnya diiringi dengan 2 gendang tar dan disambut 8 gendang tar sepanjang jalur menuju Balai Sungai Kedang.

Ketua pelaksana panitia Rion Sardi, mengatakan kegiatan tahun ini sangat luar biasa, khususnya pawai arak-arakan mobil hias astagune yang sangat keren, penuh kreatif dan estetik sedap dipandang mate.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dari awal hingga penutupan PSBM tahun 2025 ini.
Anak Dare Duduk Ditanggak, Mate Melinang Senyum Melintas, Jase Ibu Tuan dan Puan Tiada Terhingge, Semoga Allah Selalu Membalas,” ucap Rion dengan pantun.
Sementara itu, Ketua MABM Ketapang H. Irvan Masyad S.Pd.,MH, mengatakan bahwa DPD MABM Ketapang telah berkontribusi, menjaga, melestarikan, dan memajukan kebudayaan Melayu, tentu ini juga sebagai salah satu bukti nyata dan upaya menjaga eksistensi corak budaya yang hidup dalam kehidupan masyarakat pada umumnya.
“Pesan saya kepada seluruh pengurus dan jajaran MABM Kabupaten Ketapang serta MABM Kecamatan untuk tetap memiliki komitmen yang kuat melestarikan dan memajukan budaya Melayu Kabupaten Ketapang sesuai dengan visi misi serta arah kebijakan Bupati dan Wakil Bupati Ketapang,” ujarnya.
Ketua MABM Irvan Masyad juga mengajak seluruh masyarakat puak Melayu yang ada di Ketapang untuk terus melestarikan adat budaya Melayu dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam sambutannya Wakil Bupati Ketapang, atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Ketapang memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) serta seluruh panitia pelaksana yang telah sukses menyelenggarakan kegiatan ini.

“Saya sangat mengapresiasi partisipasi semua pihak, mulai dari para seniman, pelaku budaya, sanggar seni, pelajar, hingga masyarakat umum yang telah ambil bagian dalam memeriahkan acara ini,” ujarnya saat membacakan sambutan Bupati Ketapang.
Lebih lanjut menurutnya keberagaman seni yang ditampilkan merupakan bukti bahwa budaya Melayu hidup dan berkembang di tengah masyarakat.
Melalui kegiatan seperti ini, kita semua diingatkan bahwa budaya adalah pondasi penting dalam membangun jati diri daerah dan bangsa.
“Oleh karena itu, saya mengajak semua elemen masyarakat untuk terus mendukung upaya pelestarian budaya, termasuk melalui pendidikan, dokumentasi, dan penyelenggaraan kegiatan seni yang berkelanjutan,” ungkapnya.
Terkait Festival Seni Budaya Melayu tingkat Provinsi Kalimantan yang akan digelar di Kabupaten Ketapang tahun 2028 mendatang, Wabup menyebut Pemkab Ketapang siap mendukung penuh penyelenggaran tersebut sebagai tuan rumah.
“Saya juga berharap, PSBM ini tidak hanya menjadi agenda tahunan seremonial, tetapi juga menjadi momentum untuk membangun kolaborasi antar pelaku budaya, pemerintah, dan masyarakat dalam rangka penguatan nilai-nilai luhur budaya Melayu di Kabupaten Ketapang,” pungkas Wabup.
Selanjutnya disela-sela acara, panitia PSBM juga memberikan penghargaan atas dedikasi dan pengabdian Ketua MABM Ketapang dari masa ke masa membuat suasana acara menjadi khidmat.
Selain itu, untuk mencairkan suasana penutupan tersebut juga ditampilkan para juara Busana Melayu, Dendang Melayu dan Syair Gulung sehingga menambah suasana malam penutupan semakin semarak.
Tak hanya itu, Ribuan masyarakat Ketapang dibuat larut saat menyaksikan tampilan memukau penyanyi asli dan pencipta lagu Ketapang Kota Ale-Ale.
Diakhir acara, panitia juga membagikan hadiah kepada para pemenang disemua cabang perlombaan PSBM tahun 2025.wd