Ketapang, InfoKetapang – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat Dr. H. Muhajirin Yanis, M.Pd.I. mengatakan di Kalimantan Barat telah memiliki banyak kearifan lokal, salah satunya adalah ucapan salam dari etnis Dayak yaitu Adil Ka’ Talino.
“Salah satu unsur Moderasi Beragama adalah berbuat adil,” kata Kakanwil saat melaunching Desa Sadar Kerukunan, Desa Paya Kumang, Kecamatan Delta Pawan, di Aula Kankemenag Kabupaten Ketapang, Jum’at (11/10/2024).
Orang-orang tua dulu itu, lanjut Muhajirin Yanis sudah menyadari bahwa kalau mau rukun hanya satu, harus berlaku adil, berlaku adil secara proporsional. Bagaimana berlaku adil, maka harus Bacuramin Ka’ Saruga. Bercermin seperti di dalam surga.
“Makanya kita semua yang hadir disini tidak ada yang tidak mau masuk surga. Maksudnya kalau kita rukun adil kita bercerminlah di dalam surga, karena di surga semuanya nyaman, meskipun kita belum pernah kesana, tapi kita punya keyakinan surga itu tempat yang terbaik,” ujarnya.
Tapi apapun aktifitasnya, apapun agamanya, laki-laki atau perempuan, tua atau muda, pesan Kakanwil jangan lupa Basengat Ka’ Jubata. Berserah diri kepada Yang Maha Kuasa.
“Karena orang tua kita dulu yang menciptakan adalah orang Dayak, penyebutan Yang Maha Kuasa itu adalah Ka’ Jubata. Yang Islam tentu Allah SWT, yang Kristen mungkin dalam keyakinannya Tuhan Yesus atau Allah Bapa,” jelasnya.
Tetapi sandarannya menurut Muhajirin adalah bahwa ada satu tunggal yang menguasai. Jadi, terus berusaha berbuat adil, seperti damainya di dalam surga. Tetapi kemudian dalam aktifitas harus menyerahkan diri kepada kekuasaan Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Atau dalam istilah salamnya kearifan lokal kita adalah Basengat Kacubata. Apa setuju dengan penjelasan saya?,” ujar Muhajirin Yanis, yang sudah memasuki dua tahun jabat kakanwil Kemenag di Kalbar.
Sebelumnya Muhajirin menyampaikan pesan salam hormat Menteri Agama, sekaligus mengucapkan terima kasih karena selama ini seluruh masyarakat dan seluruh tokoh agama telah mendukung tujuh program prioritas dari Menag. Terutama adalah penguatan Moderasi Beragama.
Banyak pencapaian kinerja yang dilakukan, terutama Indonesia tetap rukun harmonis. Kenapa program kerukunan atau penguatan Moderasi Beragama menjadi prioritas utama? Karena menentukan keberhasilan pembangunan.
Muhajirin Yanis juga berterima kasih, karena desa kerukunan terus bertambah. Yang lain bukan tidak rukun, tapi ada spesifik bahwa minimal ada tiga rumah ibadah disana. Kalau ada tiga rumah ibadah berarti ada unsur-unsur agama, itu terpenuhi.
Kemenag juga punya program Kampung Moderasi Beragama, dan ini tidak harus tiga. Mayoritas dalam sebuah kampung bisa dijadikan Kampung Moderasi Beragama, kenapa? Karena jangan berfikir, ketika mayoritas lalu kemudian tidak ada orang yang masuk.
“Dengan perkembangan akses teknologi sekarang ini orang keluar masuk. Maka kita harus menjadi orang yang moderat. Bisa menerima siapapun yang datang. Hal ini saya kira sudah dilaksanakan di Kalimantan Barat,” katanya.
Kakanwil Kemenag Kalbar hadir ke Ketapang didampingi Kepala Bidang Urusan Agama Islam H. Mi’rad, S.Ag., S.AP. bersama Kepala Bidang Pendidikan Madrasah, H. Sipni, M.Pd. dan para para staf. (*).wd